Peran Lembaga Masyarakat Desa Hutan dalam Pengembangan Pariwisata Alam di Desa Cikole Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat
Keywords:
Peran, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Pariwisata alam, Desa CikoleAbstract
Tujuan dari hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui peran Lembaga Masyarakat Desa Hutan dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam kegiatan pengembangan pariwisata di Desa Cikole Kecamatan Lembang. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data yang dilakukan melalui teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Informan penelitian ini adalah 23 orang yang merupakan anggota Lembaga masyarakat Desa Hutan di Desa Cikole.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas anak muda, yaitu 13 orang pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan memainkan peran langsung, yaitu 5 orang anggota berperan tidak aktif hanya menerima sharing dari kerjamasa, dan 5 orang tidak berperan dalam mengembangkan pariwisata Alam di Desa Cikole. Pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan bertindak sebagai subjek yang secara aktif terlibat dalam kegiatan dan menerima manfaat langsung. Lembaga Masyarakat Desa Hutan memainkan peran dalam kegiatan pariwisata alam termasuk kegiatan pengelolaan wisata, berdagang, pengelola parker dan menjadi pemandu wisata. Bagi Lembaga masyarakat Desa, peluang dari Pengelola kawasan hutan dan desa cikole adalah faktor utama yang mempengaruhi dalam mengambil bagian dari kegiatan bersama,oleh karena itu penulis mencoba membuat kajian tentang Peranana Lembaga masyarakat Desa Hutan terhadap perkembangan pariwisata alam Desa Cikole.
References
Cecep Risnandar. 2018. Suaka Margasatwa Muaraangke (Habitat Hutan). Jurnal Bumi.Jakarta
DA Sangko. 2018. Strategi Pengelolaan Mangrove Angke Kapuk. Institut Pertanian Bogor (IPB). Bogor
Direktorat Jenderal Pariwisata. Depparsenibud RI, 1998. Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional 1998
Hiryanto, 2015:82 salah satu peran pemuda adalah dalam mengembangkan kemajuan wisata.pengelolaan pariwisata berbasis masyarakat atau yang disebut Community Based Tourism (CBT).
Ir. Arifin Arief, M.P. 2001. Hutan dan Kehutanan. Kanisius. Yogyakarta.
Blackstock, 2005. Konsep pembangunan berbasis komunitas berawal dari konsep pengembangan atau pemberdayaan komunitas yang kemudian dikaitkan atau dikolaborasikan dengan pariwisata sehingga dianggap relevan dalam mencapai pembangunan berkelanjutan
Menurut Rahardjo, Desa adalah sebuah komunitas yang selalu dikaitkandengan kebersahajaan, keterbelakangan, tradisionalisme, subsistensi, danketerisolasian.
Menurut HAW Widjaja, Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yangmempunyai susunan asli berdasarkan hak-hak asal usul yang bersifat istimawa.
Menurut Maschab, menjadi pengertian desa menjadi 3 (tiga) penafsiran, yaitu pengertian secarasosiologis, dimana desa diasosiasikan dengan suatu masyarakat yang hidup secara sederhana
Parwitaningsih, UT 2014: Modul 6.4. Pengantar Sosiologi (edisi 2) modul 6 Kelompok social.
Partini,hempri suyatna,UT 2023: modul 5 5.1. Modul 5 Masalah-masalah sosial
Prabawati,2018:147, Sejarah tentang berkembangnya Pariwisata di kawasan pantai Berawa sudah berkembang mulai tahun 1990-an.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 ETIC (EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL)
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.