Dekonstruksi Label ‘Generasi Stroberi’ pada Generasi Z ; Studi Komprehensif tentang Persepsi Sosial dan Realitas Daya Juang di Era Teknologi
Kata Kunci:
Generasi Z, Strawberry Generation, Daya Juang, Resiliensi, StereotipAbstrak
Generasi Z, merupakan individu yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, sering kali dikaitkan dengan label / stereotip sebagai strawberry generation, yaitu generasi yang dianggap "lemah," mudah menyerah, dan kurang memiliki daya juang dalam menghadapi tantangan. Label ini muncul sebagai respons karena perbedaan-perbedaan karakteristik generasi ini dengan generasi sebelumnya yang tentu saja tumbuh dalam kondisi sosial serta ekonomi yang berbeda. Namun, seiring waktu, persepsi ini bisa berpotensi menimbulkan stigma yang mempengaruhi pandangan sosial dan karier Generasi Z ini dalam masyarakat, serta mengaburkan potensi-potensi yang sebenarnya mereka miliki. Generasi Z, sering dihubungkan dengan stereotip sebagai strawberry generation, yaitu generasi yang dianggap "lemah," mudah menyerah, dan kurang memiliki daya juang dalam menghadapi tantangan. Maka dari itu, Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengidentifikasi ketepatan stereotip strawberry generation pada Generasi Z dan menganalisis faktor-faktor sosial, budaya, bahkan psikologis yang mempengaruhi persepsi ini. Selain itu, penelitian ini juga mengeksplorasi bagaimana Generasi Z mampu memaknai daya juang dan resiliensi/ketangguhan mereka sendiri dalam menghadapi berbagai tantangan, terutama di era digital yang dinamis. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mixed Methods, yaitu metode campuran antara metode kualitatif dan metode kuantitatif, metode kualitatif melalui wawancara untuk menggali persepsi dan pengalaman langsung dari Generasi Z serta generasi lainnya, dan metode kuantitatif melalui survei lapangan untuk mengukur tingkat motivasi, resiliensi, serta respons Generasi Z terhadap stereotip tersebut. Dan Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi strawberry generation sebagian besar dipengaruhi oleh faktor sosial dan budaya yang berbeda antara Generasi Z dan generasi sebelumnya. Analisis kualitatif menunjukkan bahwa banyak individu Generasi Z yang memiliki daya juang dan motivasi tinggi dalam menghadapi tantangan, meskipun cara mereka mengekspresikan diri dan menghadapi tekanan mungkin berbeda dari yang dipahami oleh generasi yang lebih tua. Sementara itu, analisis kuantitatif menunjukkan terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat resiliensi/ketangguhan dan motivasi di antara subkelompok Generasi Z berdasarkan latar belakang pendidikan dan lingkungan sosial mereka. Kesimpulannya berdasarkan penelitian ini, stereotip strawberry generation tidak sepenuhnya menggambarkan realitas Generasi Z dan lebih merupakan hasil dari kesenjangan pemahaman antargenerasi. Sehingga perlu upaya kolektif untuk memperkuat pemahaman lintas generasi, untuk menciptakan lingkungan sosial yang lebih inklusif dan responsif terhadap kebutuhan serta karakteristik generasi muda saat ini
Referensi
Anderson, M., & Taylor, R. (2023). Generation Z in the Workplace: Understanding Digital Natives. Oxford: Oxford University Press.
Ben-Shahar, H. (2019). The New Gen Z World. New York: Routledge.
Carter, L. (2022). Mental Health and Digital Generation: A Psychological Perspective. Boston: MIT Press.
Clear, J. (2021). Resilience in Digital Era. San Francisco: HarperCollins.
Davidson, P., & Smith, K. (2024). Generational Differences in Work Motivation. London: Sage Publications.
Evans, J. (2023). Adaptive Leadership for Generation Z. Chicago: University of Chicago Press.
Foster, A. (2021). Digital Stress and Coping Mechanisms Among Young Adults. Cambridge: Cambridge University Press.
Green, S., & Wilson, D. (2022). Social Media Impact on Youth Development. New York: Academic Press.
Henderson, C. (2020). Breaking Stereotypes: A Study of Modern Generations. Melbourne: Melbourne University Press.
Johnson, M. (2023). Workplace Dynamics in the Digital Age. Toronto: McGraw-Hill Education.
Kasali, R. (2017). Strawberry Generation. Jakarta: Gramedia.
Kumar, A., & Singh, P. (2019). Generation Z: Attitudes and Behaviors in Professional Settings. New Delhi: Springer India.
Lee, H., & Park, J. (2024). Technology and Psychological Well-being. Seoul: Korean Academic Press.
Mitchell, R. (2022). Resilience Training for Digital Natives. Sydney: Allen & Unwin.
Nelson, T. (2023). Intergenerational Understanding in Modern Society. Washington: American Psychological Association.
Pratama, B., Sari, D., & Wijaya, F. (2023). Persepsi Pekerja Generasi Z: Analisis Reward System. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Prensky, M. (2020). Digital Natives in the 21st Century. London: Pearson.
Roberts, K. (2021). Motivation Theories Applied to Generation Z. Edinburgh: Edinburgh University Press.
Saraswati, A. (2022). Mindset Generasi Z. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Thompson, B., & Clark, E. (2024). Adaptive Strategies in Modern Youth. Dublin: Trinity College Press.
Williams, G. (2023). Youth Culture and Social Change. Manchester: Manchester University Press.
Zahra, N. (2025). Generation Z in Professional Environments: A Bibliometric Analysis. Jakarta: Indonesia University
Unduhan
Diterbitkan
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2025 COMTE: Journal of Sociology Research and Education

Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.