Bentuk Sistem Politik di Desa Beringin
DOI:
https://doi.org/10.64924/9bzbej97Keywords:
Sistem Politik Desa, Demokrasi Lokal, Partisipasi Masyarakat, Elit Lokal, Pemerintahan DesaAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk dan dinamika sistem politik di Desa Beringin dengan mempertimbangkan struktur formal kelembagaan, dimensi informal kekuasaan, partisipasi masyarakat, dan tantangan dalam implementasi demokrasi lokal. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam terhadap informan kunci yang terdiri dari tokoh masyarakat, kepala desa, perangkat desa, anggota Badan Permusyawaratan Desa, dan warga masyarakat. Temuan menunjukkan bahwa Desa Beringin telah mengadopsi sistem politik demokratis dengan struktur formal yang jelas, partisipasi masyarakat yang cukup baik, dan perkembangan kepemerintahan yang positif. Namun, masih terdapat tantangan berupa konsentrasi kekuasaan di tangan elit lokal, keterbatasan fungsi pengawasan Badan Permusyawaratan Desa, serta praktik politik identitas dan politik uang yang menghambat konsolidasi demokrasi substantif di tingkat desa.
References
Budiarjo, M. (1984). Partisipasi dan Partai Politik: Sebuah Bunga Rampai. Jakarta: Gramedia.
Cahyono, H. (2016). Konflik Elite Politik di Pedesaan: Relasi Antara Badan Perwakilan Desa dan Pemerintah Desa. Jurnal Politik.
Creswell, J. W. (2015). Penelitian Kualitatif dan Desain Riset: Memilih di Antara Lima Pendekatan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Creswell, J. W. (2016). Research Design: Pendekatan Metode Kualitatif, Kuantitatif, dan Campuran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dona. (2022). Dinasti Politik di Desa: Studi tentang Konsentrasi Kekuasaan di Tingkat Lokal. Jurnal Ilmu Politik.
Dwipayana, A. A. G. N. A., & Eko, S. (2003). Membangun Good Governance di Desa. Yogyakarta: IRE Press.
Gaffar, A. (2004). Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Haboddin, M., & Afala, L. (2022). Formasi Basis Kekuasaan Elit Lokal dalam Politik Lokal. Jurnal Administrasi Publik.
Haris, S. (2005). Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Desentralisasi, Demokratisasi, dan Akuntabilitas Pemerintahan Daerah. Jakarta: LIPI Press.
Huntington, S. P., & Nelson, J. M. (1984). Partisipasi Politik di Negara Berkembang. Jakarta: Rineka Cipta.
Marzali, A. (2004). Demokrasi Lokal di Indonesia. Antropologi Indonesia, 28(2).
Maschab, M. (2013). Politik Pemerintahan Desa di Indonesia. Yogyakarta: PolGov Fisipol UGM.
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mosca, G. (1939). The Ruling Class. New York: McGraw-Hill.
Pareto, V. (2011). Teori Elit. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Putnam, R. D. (1993). Making Democracy Work: Civic Traditions in Modern Italy. Princeton: Princeton University Press.
Sanit, A. (1985). Perwakilan Politik di Indonesia. Jakarta: Rajawali Press.
Sobandi, B. (2008). Kompleksitas Budaya Politik Akar Rumput di Desa Sunyalangu, Kabupaten Banyumas. Sosiohumaniora, 10(3).
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suhartono, dkk. (2000). Politik Lokal: Parlemen Desa Awal Kemerdekaan Sampai Jaman Otonomi Daerah. Yogyakarta: Lapera Pustaka Utama.
Suwondo, K. (2000). Demokratisasi di Pedesaan dalam Rangka Pelaksanaan Otonomi Lokal. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
Syamsuddin Haris. (2005). Desentralisasi dan Otonomi Daerah. Jakarta: LIPI Press.
Syaukani. (2002). Otonomi Daerah dalam Negara Kesatuan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ETIC (EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.