Konsep Kantin Sehat di Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 6 Ranoyapo Desa Lompad
DOI:
https://doi.org/10.64924/mp9wzf26Keywords:
Kantin Sehat, Persaingan Kantin Sekolah, Fasilitas Kantin, Perilaku Konsumen Siswa, Regulasi KantinAbstract
Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi konsep kantin sehat di SMP Negeri 6 Ranoyapo Desa Lompad dengan menganalisis dinamika historis, persaingan antar penjual, dan perspektif siswa terhadap kualitas makanan serta fasilitas kantin. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara mendalam terhadap tiga pemilik kantin dan tiga siswa sebagai konsumen, dilengkapi observasi partisipatif dan dokumentasi. Analisis data menggunakan model Miles dan Huberman meliputi reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan transformasi struktur pasar kantin dari monopoli menjadi oligopoli menciptakan penurunan pendapatan dan memicu praktik persaingan tidak sehat berupa pembujukan siswa untuk berpindah kantin. Siswa menganggap makanan di kantin sehat dan terjangkau, namun keterbatasan fasilitas fisik berupa kekurangan tempat duduk dan tidak adanya meja menjadi keluhan utama yang mengganggu kenyamanan konsumsi. Ketiadaan regulasi dari pihak sekolah memperburuk dinamika persaingan dan menghalangi terciptanya kantin sehat yang ideal, sehingga diperlukan intervensi komprehensif yang mengintegrasikan aspek kualitas makanan, keadilan ekonomi penjual, dan kenyamanan fasilitas.
References
Adriani, M., & Wirjatmadi, B. (2012). Peranan gizi dalam siklus kehidupan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Bargiota, A., Delizona, M., Tsitouras, A., & Koukoulis, G. N. (2013). Eating habits and factors affecting food choice of adolescents living in rural areas. Hormones, 12(2), 246-253.
Brandenburger, A. M., & Nalebuff, B. J. (1996). Co-opetition. New York: Doubleday.
Briefel, R. R., Crepinsek, M. K., Cabili, C., Wilson, A., & Gleason, P. M. (2009). School food environments and practices affect dietary behaviors of US public school children. Journal of the American Dietetic Association, 109(2), S91-S107.
Creswell, J. W. (2014). Research design: Qualitative, quantitative, and mixed methods approaches (4th ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Febrianti, D., & Setyaningrum, R. (2016). Hubungan pengetahuan dan sikap penjual makanan jajanan dengan perilaku higiene sanitasi di kantin sekolah dasar wilayah Kecamatan Tembalang Kota Semarang. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 4(3), 176-185.
Handayani, S. (2017). Analisis persaingan usaha mikro kecil dan menengah di lingkungan pendidikan. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 20(1), 45-58.
Kementerian Kesehatan RI. (2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang. Jakarta: Kemenkes RI.
Khomsan, A. (2010). Pangan dan gizi untuk kesehatan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing management (15th ed.). Boston: Pearson Education.
Kurdanti, W., Suryani, I., Syamsiatun, N. H., Siwi, L. P., Adityanti, M. M., Mustikaningsih, D., & Sholihah, K. I. (2015). Faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian obesitas pada remaja. Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(4), 179-190.
Kusumastuti, R. (2016). Manajemen kantin sekolah sehat: Peran dan tanggung jawab sekolah. Jurnal Manajemen Pendidikan, 11(2), 112-125.
Mankiw, N. G. (2018). Principles of economics (8th ed.). Boston: Cengage Learning.
McCann, P. (2013). Modern urban and regional economics (2nd ed.). Oxford: Oxford University Press.
Miles, M. B., Huberman, A. M., & Saldaña, J. (2014). Qualitative data analysis: A methods sourcebook (3rd ed.). Thousand Oaks, CA: SAGE Publications.
Moleong, L. J. (2018). Metodologi penelitian kualitatif (Edisi Revisi). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Notoatmodjo, S. (2012). Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Perdana, A., Suharto, B., & Wijayanti, N. (2020). Hubungan kondisi fisik kantin dengan perilaku makan siswa sekolah menengah. Jurnal Kesehatan Lingkungan, 12(3), 201-212.
Pindyck, R. S., & Rubinfeld, D. L. (2013). Microeconomics (8th ed.). Boston: Pearson.
Porter, M. E. (1985). Competitive advantage: Creating and sustaining superior performance. New York: Free Press.
Rahmawati, D., & Hadi, S. (2018). Implementasi manajemen kantin sehat di sekolah menengah pertama. Jurnal Administrasi Pendidikan, 15(1), 78-92.
Samuelson, P. A., & Nordhaus, W. D. (2010). Economics (19th ed.). New York: McGraw-Hill.
Sari, M., & Wijaya, K. (2019). Standarisasi operasional kantin sekolah untuk meningkatkan kualitas layanan. Jurnal Manajemen Pelayanan Publik, 8(2), 145-160.
Soetjiningsih. (2012). Tumbuh kembang remaja dan permasalahannya. Jakarta: Sagung Seto.
Sugiyono. (2017). Metode penelitian kuantitatif, kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Velasquez, M. G. (2012). Business ethics: Concepts and cases (7th ed.). Boston: Pearson.
Wulandari, P., & Suharto, E. (2015). Strategi adaptasi pedagang kecil di lingkungan sekolah menghadapi persaingan usaha. Jurnal Sosiologi Pedesaan, 3(2), 156-170.
Yunus, M. (2007). Creating a world without poverty: Social business and the future of capitalism. New York: PublicAffairs.
Zulaekah, S. (2012). Efektivitas pendidikan gizi dengan media booklet terhadap pengetahuan gizi remaja. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(2), 127-133.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ETIC (EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.