Hubungan Penguasa dan Pengusaha (Kajian Sosiologi Politik dan Demokrasi)
DOI:
https://doi.org/10.64924/s9fmxd71Keywords:
Hubungan, Penguasa, Pengusaha, Sosiologi Politik, DemokrasiAbstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji hubungan antara penguasa dan pengusaha dalam konteks sosiologi politik dan demokrasi masyarakat di Desa Lompad, Kabupaten Minahasa Selatan dan Kelurahan Taratara, Kecamatan Tomohon Barat. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode wawancara mendalam, penelitian ini mengeksplorasi pola hubungan kekuasaan antara elite politik dan ekonomi serta dampaknya terhadap kualitas demokrasi lokal. Data dikumpulkan melalui wawancara dengan tiga narasumber kunci yang memiliki pengalaman dan pengetahuan langsung tentang dinamika politik lokal, yaitu mantan Hukum Tua Desa Lompad, tokoh masyarakat, dan pengusaha yang terlibat dalam politik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa modal ekonomi merupakan prasyarat fundamental untuk memasuki arena politik lokal, di mana calon pemimpin memerlukan dukungan finansial besar untuk kampanye. Ditemukan pula hubungan simbiosis mutualisme antara penguasa dan pengusaha, di mana politisi mendapat dukungan dana sementara pengusaha memperoleh akses istimewa terhadap kebijakan dan proyek pemerintah. Lebih lanjut, pengusaha menggunakan politik sebagai strategi perluasan bisnis dan akumulasi modal simbolik untuk meningkatkan kredibilitas usaha. Fenomena ini mencerminkan komodifikasi politik dan privatisasi kepentingan publik yang melemahkan prinsip-prinsip demokrasi seperti kesetaraan politik, akuntabilitas, dan partisipasi inklusif. Penelitian ini menyimpulkan bahwa hubungan penguasa-pengusaha telah menciptakan oligarki lokal yang merugikan kepentingan publik dan memerlukan reformasi sistemik untuk meningkatkan kualitas demokrasi lokal.
References
Antlöv, H., Wetterberg, A., & Dharmawan, L. (2016). Village governance, community life, and the 2014 Village Law in Indonesia. Bulletin of Indonesian Economic Studies, 52(2), 161-183.
Aspinall, E., & Berenschot, W. (2019). Democracy for Sale: Elections, Clientelism, and the State in Indonesia. Cornell University Press.
Bourdieu, P. (1986). The forms of capital. In J. Richardson (Ed.), Handbook of Theory and Research for the Sociology of Education (pp. 241-258). Greenwood Press.
Braun, V., & Clarke, V. (2006). Using thematic analysis in psychology. Qualitative Research in Psychology, 3(2), 77-101.
Creswell, J. W. (2014). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches (4th ed.). SAGE Publications.
Crouch, C. (2004). Post-Democracy. Polity Press.
Dahl, R. A. (1989). Democracy and Its Critics. Yale University Press.
Denzin, N. K., & Lincoln, Y. S. (2011). The SAGE Handbook of Qualitative Research (4th ed.). SAGE Publications.
Habermas, J. (1989). The Structural Transformation of the Public Sphere: An Inquiry into a Category of Bourgeois Society. MIT Press.
Hadiz, V. R. (2010). Localising Power in Post-Authoritarian Indonesia: A Southeast Asia Perspective. Stanford University Press.
Hadiz, V. R., & Robison, R. (2013). The political economy of oligarchy and the reorganization of power in Indonesia. Indonesia, 96, 35-57.
Kitschelt, H., & Wilkinson, S. I. (2007). Patrons, Clients, and Policies: Patterns of Democratic Accountability and Political Competition. Cambridge University Press.
Kvale, S., & Brinkmann, S. (2009). InterViews: Learning the Craft of Qualitative Research Interviewing (2nd ed.). SAGE Publications.
Lukes, S. (2005). Power: A Radical View (2nd ed.). Palgrave Macmillan.
Nordholt, H. S., & van Klinken, G. (2007). Renegotiating Boundaries: Local Politics in Post-Suharto Indonesia. KITLV Press.
O'Donnell, G. (1998). Horizontal accountability in new democracies. Journal of Democracy, 9(3), 112-126.
Robison, R., & Hadiz, V. R. (2004). Reorganising Power in Indonesia: The Politics of Oligarchy in an Age of Markets. Routledge.
Scott, J. C. (1972). Patron-client politics and political change in Southeast Asia. American Political Science Review, 66(1), 91-113.
Törnquist, O., Webster, N., & Stokke, K. (2009). Rethinking Popular Representation. Palgrave Macmillan.
Vel, J. A. C., & Bedner, A. W. (2015). Decentralisation and village governance in Indonesia: The return to the nagari and the 2014 Village Law. Journal of Legal Pluralism and Unofficial Law, 47(3), 493-507.
Winters, J. A. (2011). Oligarchy. Cambridge University Press.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 ETIC (EDUCATION AND SOCIAL SCIENCE JOURNAL)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.