Kumpulan Puisi Bisikan Emak, Teladan Ayah, Si Anak Kelana
Keywords:
Kumpulan Puisi, Bisikan Emak, Teladan Ayah, Si Anak Kelana, Romi MesraAbstract
“Kumpulan Puisi Bisikan Emak, Teladan Ayah, Si Anak Kelana” adalah sebuah kumpulan puisi yang merangkum perjalanan hidup seorang penyair muda dari tahun 2011 hingga 2025. Lahir pada tahun 1991, penyair ini mengabadikan masa-masa penting dalam hidupnya melalui kata-kata yang penuh makna dan refleksi mendalam tentang kehidupan, cinta, spiritualitas, dan perjuangan hidup.
Buku ini dimulai dengan puisi-puisi masa kuliah S1 (2011-2014) yang penuh dengan gelora pemuda, pergulatan cinta, dan pencarian jati diri. Dalam karya-karya awalnya seperti “Adakah Harapan?”, “Benalu”, dan “Kisah Lima Belas”, penyair menggambarkan kebimbangan hati seorang mahasiswa yang sedang mengalami masa transisi dari remaja menuju dewasa. Puisi-puisi ini menampilkan pergulatan batin yang intens, perasaan cinta yang tidak terbalas, dan kegelisahan eksistensial yang khas dialami oleh generasi muda.
Memasuki periode kuliah S2 (2014-2018), karya-karya penyair menunjukkan kedewasaan berpikir yang semakin matang. Puisi-puisi seperti “Aku Kembali”, “Diam Malam”, dan “Senja Setelahnya” mencerminkan proses introspeksi yang lebih mendalam. Penyair mulai menemukan keseimbangan antara dunia akademik dan kehidupan spiritual, di mana tema-tema religius mulai muncul dengan kuat, menunjukkan proses hijrah batin yang dialaminya.
Fase terakhir (2019-2025) sebagai dosen PNS memperlihatkan kematangan penuh seorang penyair yang telah menemukan tujuan hidupnya. Karya-karya seperti “Halusinasi”, “Hijrah”, dan puisi penutup “Bisikan Emak, Teladan Ayah, Si Anak Kelana” menggambarkan refleksi seorang anak desa yang telah berhasil meraih cita-citanya melalui pendidikan dan perjuangan yang tidak kenal lelah. Penyair mengenang sosok ayah yang telah tiada dan menghargai pengorbanan emak yang selalu mendukung perjalanan hidupnya.
Sepanjang buku ini, pembaca akan merasakan nuansa perantauan yang kental, kerinduan akan kampung halaman, dan pergulatan seorang anak desa yang harus beradaptasi dengan kehidupan kota dan tanah perantauan. Tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, harapan, dan pencarian makna hidup dijalin dengan indah melalui bahasa puitis yang sederhana namun menyentuh. Penyair juga menunjukkan evolusi spiritualnya, dari seorang pemuda yang penuh pertanyaan hingga menjadi seorang yang menemukan ketenangan dalam iman.
Buku ini tidak hanya sekadar kumpulan puisi, tetapi juga merupakan autobiografi puitis yang menggambarkan perjalanan hidup generasi milenial Indonesia. Dari seorang mahasiswa yang masih mencari jati diri hingga menjadi seorang pendidik yang telah menemukan tujuan hidupnya, karya ini menjadi representasi perjuangan anak-anak desa yang merantau untuk meraih mimpi melalui pendidikan. Setiap puisi dalam buku ini adalah testimoni tentang kekuatan tekad, pentingnya keluarga, dan makna sejati dari sebuah perjalanan hidup yang penuh lika-liku namun pada akhirnya membawa kepada kedamaian dan pencapaian yang bermakna.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2025 Naluri Edukasi Press

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.